Jumat, 06 Juni 2025

SEJARAH BATIK GUMELEM

 Sejarah Batik Gumelem 

Sejarah Batik Gumelem

Keberadaan batik di desa Gumelem, Banjarnegara, dimulai sejak Kademangan Gumelem pada tahun 1573. Saat itu, terdapat pembatik yang bertugas membuat kain batik bagi keperluan busana keluarga, kerabat, dan sentana dalem Kademangan. Batik di Gumelem masih terpengaruh dari Banyumas dan Mataram karena wilayah kabupaten Banyumas berbatasan dengan kecamatan Susukan Banjarnegara dan raja Mataram yang memperkenalkan batik di Gumelem.


Perkembangan Batik Gumelem

Kerajinan batik di Banjarnegara belum banyak diketahui oleh masyarakat luas dibandingkan dengan batik-batik di daerah lain seperti Banyumas, Pekalongan, Yogyakarta, dan Solo. Namun, pengusaha batik di desa Gumelem berusaha mengembangkan usaha batik dengan bantuan pemerintah kabupaten Banjarnegara melalui pelatihan, kebijakan wajib memakai pakaian batik pada hari tertentu bagi PNS, dan promosi batik tulis Gumelem. Pusat-pusat kerajinan di Banjarnegara juga mulai mengembangkan desain-desain yang bervariasi terinspirasi dari motif-motif tradisional.


Proses Produksi Batik Gumelem

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat batik di Gumelem diperoleh dari Sokaraja, Yogyakarta, Bandung, dan Solo, seperti kain, malam, dan pewarna. Kain yang sering digunakan adalah kain prima, primisima, dan sunforis karena harganya lebih murah dan kualitasnya baik. Malam yang digunakan ada dua macam, yaitu malam kuning dan hitam. Pewarna yang digunakan ada dua jenis, yaitu pewarna alam dan pewarna sintetis atau kimia.

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik di Gumelem masih tradisional, seperti kompor kecil untuk membatik, wajan batik, dan canting. Proses pembuatan batik di Gumelem sama dengan proses pembuatan batik di daerah lain, yang membedakan hanya penyebutan nama setiap prosesnya.


Motif Batik Gumelem

Motif batik di Gumelem erat hubungannya dengan daerah Banyumas dan Mataram. Motif yang ada di desa batik Gumelem banyak sekali hingga ratusan, motif-motifnya terpengaruh dari Banyumas dan Mataram. Pengaruh yang dibawa dari Mataram adalah motif dan warna. Motif yang ada di desa batik Gumelem sebenarnya banyak sekali hingga ratusan, motif-motifnya terpengaruh dari Banyumas dan Mataram, karena dahulu pada saat Gumelem masih jadi kademangan rajanya dari Mataram. Warna batik Gumelem khas dengan warna-warna gelap, seperti coklat, biru tua, tapi sekarang juga banyak pembatik yang membuat warna-warna cerah mengikuti permintaan pasar dan tergantung dari konsumen. Motif batik disini ada tiga jenis, motif klasik, kontemporer, dan kombinasi. Motif tradisional cenderung statis dan tidak berubah-ubah, motif kontemporer terinspirasi dari lingkungan sekitar di wilayah Banjarnegara, sedangkan Motif kombinasi biasanya merupakan motif gabungan dari kain bermotif batik yang diambil dari Pekalongan, kemudian di batik ulang dengan batik tulis ataupun batik cap, baik itu menggunakan motif klasik ataupun motif kontemporer.


Fungsi Batik Gumelem

Hasil batik di desa Gumelem memiliki fungsi sesuai dengan jenis produknya, seperti kain panjang untuk jarik, kain bahan baju untuk membuat baju, kain bahan sarung untuk menjadi sarung, taplak meja sebagai perlengkapan interior, dan selendang sebagai pelengkap pakaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH DAWET AYU

 Sejarah Dawet Ayu  Dawet Ayu adalah minuman khas dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Minuman ini mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional dan...